PENYERANGAN para pembela Syiah ke Majelis Az-Zikra merupakan bentuk pelecehan terhadap Ahlussunah Wal Jamaah. Menurut Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) penyerangan ini menunjukkan sikap permusuhan Syiah sebenarnya kepada Ahlussunah.
“Sikap kepura-puraan dan kebohongan sebagai madzhab taqribi(pendekatan) yang selama ini digembor-gemborkan kepada umat, terkuak kini bahwa Syiah adalah ajaran palsu, arogan, merusak, dan membahayakan,” ujar Ketua Harian ANNAS, KH Athian Ali Lc, MA dalam rilisnya kepada Islampos, Sabtu (14/2/2015).
Kyai Athian melanjutkan, ANNAS lahir atas keyakinan bahwa Syiah yang berkembang di Indonesia cepat atau lambat akan menampakkan diri sebagai kelompok pengacau dengan keyakinan palsunya tentang “darah Imam Husen”.
Sendi-sendi kerukunan dan kesatuan umat, bangsa dan negara terancam di masa depan. Hal ini terindikasi dari perjalanan pengembangan Syiah di Suriah, Irak, Lebanon, Yaman, dan negara-negara lainnya.
Baca
artikel selengkapnya di HARI KARBALA tafhadol
“Dari awalnya pengajian hingga akhirnya pembantaian,” tegas Kyai Athian.
Peristiwa Sampang hingga penyerangan ke Majelis Az Zikra Bogor dinilai hanyalah insiden pendahuluan. Umat Islam di Indonesia dan Pemerintah diminta tak tinggal diam jika tak ingin api konflik ini terus menjalar ke seluruh daerah.
“Harus diantisipasi sedini mungkin dengan melarang Syiah berkembang di bumi Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Umat Islam dan Pemerintah harus berani bersikap untuk menjadikan pengembangan faham Syiah sebagai agenda serius dan prioritas,” ujarnya. [de/Islampos]
Post A Comment:
0 comments: